PROSES TERBENTUKNYA KELOMPOK SOSIAL
MAKALAH
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah ISD dan IBD
Dosen
Pengampu Ir. H. Sungkowo, SU
Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Ahmad
Iswanto NIM :
111033
2. Anggun Rahmasari NIM
: 111037
3. M. Sa’roni NIM
: 111047
4. Mohammad Syamsul Huda NIM : 111051
5. Nor Afifah NIM
: 111055
6. Sri Joyo Barokah NIM
: 111060
7. Ahmad Sakowi NIM : 111288
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM PATI
2011
PRAKATA
Assalamualaikum
Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat-Mu ya Allah. Berkat rahmat dan hidayah-Nya serta bimbingan-Nya
semata-mata, akhirnya penulisan makalah ini dapat selesai. Sholawat serta salam
semoga senantiasa terlimpahkan ke pangkuan Nabiyullah Muhammad, SAW.
Makalah
ini penulis susun guna memenuhi tugas mata kuliah ISD dan IBD. Dan dalam
penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuan yang terbatas, maka makalah yang berjudul “ Proses Terbentuknya Kelompok Sosil “ , ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis
banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bpk. Ir. H. Sungkowo, SU selaku
dosen pengampu mata kuliah ISD dan IBD Sekolah Tinggi Agama Islam Pati.
2. Segenap Dosen Sekolah Tinggi Agama
Islam Pati.
3. Rekan-rekan mahasiswa yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaiakan makalah ini.
4. Semua pihak yang telah memberikan
motivasi kepada penulis.
Penulis
berharap dari makalah yang penulis susun ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi penulis maupun pembaca. Demikianlah makalah ini penulis susun,
kritik serta saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk melengkapi
makalah ini.
Wassalamualaikum
Wr.Wb
Pati,
31 Oktober 2011
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA................ ……………………………………………………………….
ii
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ………………………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kelompok Sosial
……………………………………………………. 3
B. Syarat dan Ciri Terbentuknya Kelompok Sosial ...……………………………... 4
C. Proses Terbentuknya Kelompok Sosial ....……………………………………… 5
D. Bentuk-bentuk Kelompok Sosial ....………………………………………… 5- 10
B. Syarat dan Ciri Terbentuknya Kelompok Sosial ...……………………………... 4
C. Proses Terbentuknya Kelompok Sosial ....……………………………………… 5
D. Bentuk-bentuk Kelompok Sosial ....………………………………………… 5- 10
E. Pola Hubungan
antar Kelompok Dalam Masyarakat ………………………. 11-12
BAB III PENUTUP
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ……………………………………………………………………… 13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada
umumnya, manusia dilahirkan seorang diri ke dunia, akan tetapi itu tidak
berarti bahwa manusia secara alami merupakan makhluk individu semata. Pada
dasarnya, manusia adalah makhluk yang memiliki naluri untuk hidup bersama
dengan manusia-manusia lain ( gregariousness
). Ia juga memiliki hasrat menjadi satu dengan lingkungan alamnya. Mengapa
manusia senantiasa ingin hidup bersama ? Selain karena nalurinya, hal itu juga
disebabkan oleh kenyataan bahwa manusia tidak sempurna. Ia memiliki sejumlah
kelemahan sehingga ia membutuhkan orang lain.[1]
Didalam
hubungan antara manusia dengan manusia, yang agaknya paling penting adalah
reaksi yang timbul sebagai akibat hubungan-hubungan timbal balik. Reaksi
tersebutlah yang menyebabkan tindakan seseorang menjadi bertambah luas. Di
dalam memberikan reaksi tersebut ada suatu kecenderungan manusia untuk
memberikan keserasian dengan tindakan-tindakan orang lain. Oleh karena sejak
dilahirkan, manusia sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok yaitu
keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain sekelilingnya. Dan keinginan
untuk menjadi satu dengan suasana alam. Kesemuanya itu menimbulkan kelompok-kelompok
sosial atau social-grup. Kelompok-kelompok sosial tersebut merupakan himpunan
atau kesatuan dan proses terbentuknya kelompok sosial.[2]
Dan terbentuknya kelompok sosial tersebut akan penulis bahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarakan latar
belakang tersebut di atas, maka setidaknya ada beberapa masalah yang akan di
bahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Apakah pengertian kelompok sosial ?
2. Apa sajakah syarat dan ciri-ciri terbentuknya
kelompok sosial ?
3. Bagaimanakah proses terbentuknya kelompok sosial ?
4. Apa sajakah bentuk-bentuk kelompok sosial ?
5. Bagaimanakah pola hubungan antar kelompok dalam
masyarakat ?
c. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah berdasarkan rumusan
masalah di atas adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari kelompok sosial.
2. Untuk mengetahui syarat dan ciri-ciri terbentuknya kelompok sosial.
3. Untuk mengetahui proses terbentuknya kelompok sosial.
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kelompok sosial dalam masyarakat.
5. Dengan adanya proses terbentuknya kelompok sosial kita dapat mengetahui
pola hubungan antar kelompok dalam masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Kelompok Sosial
Pada umumnya keterkaitan dan ketergantungan antara manusia satu dengan
yang lainnya mendorong manusia untuk membentuk kelompok-kelompok masyarakat
yang disebut kelompok sosial atau social group. Apa itu kelompok sosial ?.
Berikut pandangan para ahli tentang pengertian kelompok sosial :
- Mayor Polak
Kelompok
sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.[3]
- Wila Huky
Kelompok
merupakan suatu unit yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang saling
berinteraksi dan saling berkomunikasi.[4]
- Robert K. Merton
Kelompok
adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai pola yang telah mapan.[5]
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa, kelompok sosial adalah
kumpulan individu yang memiliki hubungan yang saling berinteraksi sehingga
mengakibatkan timbulnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki.
- Syarat dan Ciri – ciri Terbentuknya Kelompok Sosial
Syarat-syarat
terbentuknya kelompok sosial antara lain sebagai berikut :
Selain syarat terbentuknya kelompok sosial ada pula ciri-ciri kelompok
sosial. Adapun ciri-ciri kelompok sosial adalah sebagai berikut :
1. Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan
dari kelompok atau kesatuan manusia yang lain.
2. Merupakan
struktur sosial
3. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan
diantara para anggotanya.
4. Memiliki faktor pengikat.
5. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para
anggotanya.
- Proses Terbentuknya Kelompok Sosial
1. Faktor-faktor pendorong terbentuknya kelompok
sosial
a. Dorongan
untuk mempertahankan hidup.
b. Dorongan untuk meneruskan keturunan.
2. Dasar pembentukan kelompok sosial
a. Kesatuan genealogis atau faktor keturunan.
b. Kesatuan religius.
c. Kesatuan teritorial ( community ).
- Bentuk-bentuk Kelompok Sosial
Bentuk-bentuk kelompok sosial dibagi menjadi 3 yaitu kelompok sosial
teratur kelompok sosial tidak teratur dan kelompok sosial berdasarkan tempat
tinggal.
- Kelompok sosial teratur
Macam-macam
kelompok sosial yang teratur antara lain sebagai berikut :
a. In-Grup dan Out-Grup
In-Grup
adalah kelompok sosial yang mejadi tempat bagi individu-individu anggotanya
mengidentifikasikan dirinya. Sedangkan out-group adalah kelompok sosial yang
oleh para anggotanya diartikan
sebagai
lawan in-gruop. Secara umum para anggota in-group memiliki sikap keterkaitan
dengan menonjolkan simbol-simbol kelompoknya. Sedangkan sikap out-group sering
kali ditandai dengan suatu kelainan yang berupa antagonisme atau antipati.[12]
b. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
Kelompok
primer adalah kelompok yang ditandai dengan adanya ciri-ciri saling mengenal
antar anggotanya serta adanya kerja sama erat yang bersifat pribadi. Syarat
utama keanggota kelompok primer adalah antar anggota kelompok saling berdekatan
secara fisik, kelompok tersebut kecil, dan adanya suatu kelanggengan hubungan
antar anggota yang bersangkutan. Adapun istilah kelompok sekunder biasanya
dipakai untuk menggambarkan apa yang menjadi lawan dari kelompok primer, yaitu
kelompok-kelompok besar yang terdiri dari banyak orang dengan hubungan yang
tidak perlu didasarkan pada saling mengenal secara pribadi serta sifatnya yang
tidak terlalu langgeng.[13]
c. Paguyuban ( Gemeinschaff ) dan Patembayan (
Gesellschaft )
Gemeinschaff
adalah suatu kelompok sosial yang hidup bersama di mana para anggotanya terikat
oleh hubungan batin yang bersifat alamiah dan kekal serta didasarkan perasaan
cinta atau perasaan batin yang kuat.
Dalam
paguyuban ( Gemeinschaff ) di bagi menjadi 3 tipe, yaitu :
1). Paguyuban karena ikatan darah
2).
Paguyuban karena tempat
3).
Paguyuban karena jiwa-pikiran
Adapun
Gesellschaft adalah suatu kelompok sosial yang terikat oleh hubungan lahir dan
bersifat singkat serta berbentuk perkumpulan. Ciri pokok Gesellschaft adalah
terbatas pada urusan tertentu merupakan hubungan antar peran status serta
bersifat public life. Bentuk campuran antara paguyuban dan patembayan disebut
Burgeliche Gesellschaft.[14]
d. Formal Group dan Informal Group
Formal
Group adalah kelompok sosial yang mempunyai peraturan-peraturan tegas yang
diciptakan dengan sengaja oleh para anggotanya untuk mengatur hubungan antar
mereka sendiri. Adapun informal adalah
kelompok sosial yang tidak mempunyai struktur yang pasti.[15]
e. Membership Group dan Referance Group
Membership
Group adalah suatu kelompok sosial dimana setiap orang secara fisik menjadi
anggota kelompok tersebut ( suatu kelompok sosial yang para anggotanya tercatat
secara fisik ). Adapun reference group adalah kelompok sosial yang menjadi
acuan
dalam berperilaku maupun mengembangkan kepribadian para individu yang tidak
tercatat secara fisik dalam keanggotaan kelompok tersebut.[16] Referance group dibagi menjadi 2, yaitu :
1). Tipe
normatif
2). Tipe
perbandingan
f. Kelompok Okupasional dan
Volonter
Kelompok Okupasional
merupakan kelompok orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Sedangkan
kelompok volonter meliputi orang-orang yang mempunyai kepentingan sama namun
tidak mendapatkan perhatian masyarakat.[17]
- Kelompok Sosial Tidak Teratur
a. Kerumunan ( Crowd )
Kerumunan
adalah berkumpulnya orang-orang pada suatu tempat karena adanya pusat perhatian
yang sama. Ciri-ciri kerumunan antara lain :
1). Tidak terorganisasi
2).
Tidak memiliki sistem pembagian kerja
3).
Adanya interaksi sosial
4). Mudah
melakukan aksi
5).
Tidak memiliki alat pengendalian soial.
b. Publik
Publik merupakan kelompok
yang bukan merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui
berbagi alat komunikasi.[18] Adapun ciri-cirinya antara lain :
1). Suatu kelompok bukan
merupakan kesatuan. [19]
2). Interaksi antar
anggotanya berlangsung secara tidak langsung.
3).
Perilaku publik didasarkan pada perilaku individu.
4). Tidak saling mengenal
satu dengan yang lainnya.
5). Berusaha untuk menguasai masalah tersebut dan
adanya kecenderungan berfikir
rasional.
c. Massa
Merupakan
kumpulan manusia dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1). Terdiri
dari orang dari segala lapisan.
2). Tidak
ada interaksi dan interrelasi satu dengan yang lainnya.
3). Bersifat
anonim dan heterogen.
4). Tidak
bisa bertindak secara teratur .[20]
3. Kelompok
Sosial Berdasarkan Tempat Tinggal
a.
Masyarakat Setempat
Masyarakat setempat adalah suatu wilayah
kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubugan sosial tertentu dan
menjadi dasar adanya masyarakat setempat adalah lokalitas serta perasaan semasyarakat
setempat tersebut.[21]
b. Masyarakat
Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
Perbincangan mengenai masyarakat pedesaan dan perkotaan tidak terlepas
dari fenomena sosial urbanisasi. Urbanisasi merupakan suatu proses perpindahan
penduduk dari desa ke kota.[22] Sebab-sebab urbanisasi dapat ditinjau dari dua
sudut, yaitu faktor yang mendorong penduduk desa untuk meniggalkan
tempat/daerah kediamannya dan faktor kota yang menarik penduduk desa untuk
pindah dan menetap di kota. Dan akibat-akibat negatif dari urbanisasi adalah :
1). Pengangguran.
2).
Naiknya kriminalitas.
3).
Persoalan perwismaan.
4). Kenakalan anak.
5).
Persoalan reaksi.
D. Pola Hubungan antar Kelompok dalam Masyarakat
Hubungan antar kelompok banyak
diwarnai dengan pola-pola tertentu yang khas. Di antaranya adalah :
1. Akulturasi
Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan yang
menghasilkan budaya baru akan tetapi tidak menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya.
2. Genosida
Yaitu pembunuhan secara sistematis dalam rangka
menghancurkan ras, etnik, atau agama tertentu.[23]
3. Perbudakan
Yaitu sistem perhambaan yang terlembagakan.
4. Diskriminasi
Yaitu perlakuan tidak adil yang dilakukan secara
sengaja terhadap orang/kelompok lain yang didasarkan pada prasangka mengenai
identitas agama, ras, atau etnik.[24]
5. Amalgamasi
Yaitu perkawianan campuran antar kelompok yang
berbeda.
6. Asimilasi
Yaitu percampuran dua kebudayaan yang berbeda dan
menghasilkan kebudayaan yang baru.
7. Pluralisme
Yaitu suatu keadaan di mana kelompok yang berbeda
ras, etnik, atau agama saling memelihara identitas budaya dan jaringan sosial,
serta tetap bersama-sama berpartisipasi dalam sistem ekonomi dan politik.[25]
8. Multikulturalisme
Yaitu kebijakan publik yang mendorong seluruh kelompok
budaya dalam masyarakat untuk bersedia menerima dan berinteraksi dengan
kelompok lain secara sederajat.[26]
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Setelah penulis
menyelesaikan pembahasan tentang “
Proses Terbentuknya Kelompok Sosial “ maka penulis dapat mengambil kesimpulan
bahwa :
1.
Kelompok sosial dapat diartikan sebagai
kumpulan individu yang memiliki hubungan yang saling berinteraksi sehingga
mengakibatkan timbulnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki.
2. Suatu kelompok dinyatakan sebagai kelompok sosial
jika memenuhi persyaratan dan ciri-ciri sebagai kelompok sosial.
3. Dalam proses
terbentuknya kelompok sosial sangat dipengaruhi oleh faktor pendorong dan dasar
pembentukan kelompok sosial.
4. Bentuk-bentuk kelompok sosial dalam proses terbentuknya
kelompok sosial di bagi menjadi tiga, yaitu kelompok sosial teratur, kelompok
sosial tidak teratur dan kelompok sosial berdasarkan tempat tinggal.
5. Dalam proses terbentuknya kelompok sosial terdapat
pola hubungan antar kelompok dalam masyarakat diantaranya adalah asimilasi, akulturasi, perbudakan, genosida,
perbudakan, diskriminasi, amalgamasi, pluralisme dan multikulturalisme.
13
DATAR PUSTAKA
Harmanto, Gatot. 2009. 1700 BANK SOAL Bimbingan Pemantapan Sosiologi.
Bandung : Yrama Widya.
Kirana, Candara dkk. _____. Startegi Khusus Menghadapi Ujian Nasional
untuk SMA dan MA Sosiologi. Klaten : Viva Pakarindo.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2001. Sosiologi untuk SMA dan MA.
Jakarta : Erlangga.
Soekanto, Soerjono. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta :
PT. Raja Garfindo Persada.
TIM MGMP. _____. Sosiologi untuk Siswa SMA dan MA. Kudus :
Prasasti.
[1]
Kun Maryati dan Juju
Suryawati. Sosiologi untuk SMA dan MA. ( Jakarta : Erlangga, 2001 ) hlm. 137.
[2]
Soerjono Soekanto. Sosiologi
Suatu Pengantar. ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003 ) hlm. 115.
[3]
Kun Maryati dan Juju
Suryawati. Sosiologi untuk SMA dan MA. ( Jakarta : Erlangga, 2001 ) hlm. 138.
[4]
Ibid.
[6]
Gatot Harmanto. 1700 BANK
SOAL Bimbingan Pemantapan Sosiologi untuk SMA dan MA. ( Bandung : Yrama Widya, 2009 ) hlm. 147.
[8]
Soerjono Soekanto. Sosiologi
Suatu Pengantar. ( Jakarta
: PT Raja Grafindo Persada, 2003 ) hlm. 115.
[9] Ibid.
[12]
Candra Kirana dkk. Startegi Khusus Menghadapi
Ujian Nasional untuk SMA dan MA Sosiologi. ( Klaten : Viva Pakarindo, ___ )
hlm. 22.
[13] Ibid.
[14]
Candra Kirana dkk. Startegi Khusus Menghadapi
Ujian Nasional untuk SMA dan MA Sosiologi. ( Klaten : Viva Pakarindo, ___ )
hlm. 22.
[15] Ibid
[16]
Candra Kirana dkk. Startegi Khusus Menghadapi
Ujian Nasional untuk SMA dan MA Sosiologi. ( Klaten : Viva Pakarindo, ___ )
hlm. 22.
[17] Ibid., hlm 23.
[18]
Candra Kirana dkk. Startegi Khusus Menghadapi
Ujian Nasional untuk SMA dan MA Sosiologi. ( Klaten : Viva Pakarindo, ___ )
hlm. 23.
[21]
Candra Kirana dkk. Startegi Khusus Menghadapi
Ujian Nasional untuk SMA dan MA Sosiologi. ( Klaten : Viva Pakarindo, ___ )
hlm. 23.
[22]
Soerjono Soekanto. Sosiologi
Suatu Pengantar. ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003 ) hlm. 169.
[23]
Candra Kirana dkk. Startegi Khusus Menghadapi
Ujian Nasional untuk SMA dan MA Sosiologi. ( Klaten : Viva Pakarindo, ___ )
hlm. 24.
[25]
Candra Kirana dkk. Startegi Khusus Menghadapi
Ujian Nasional untuk SMA dan MA Sosiologi. ( Klaten : Viva Pakarindo, ___ )
hlm. 24.
[26]
Ibid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar