Minggu, 16 Juni 2013

(Djarum Indonesia Open 2013) Hendra/Ahsan Persembahkan Gelar Juara


6/16/2013
Source : badmintonindonesia.org


(Jakarta, 16/6/2013) Satu gelar berhasil diraih Indonesia selaku tuan rumah Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013 lewat pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Pasangan peringkat 13 dunia ini sukses menaklukkan ganda putra rangking satu dunia, Lee Yong Dae/Ko Sung Hyun dari Korea, dengan skor 21-14, 21-17.

"Syukur Alhamdulillah kami bisa memberikan gelar bagi Indonesia. Tadi sebenarnya sudah lelah, tapi berkat dukungan supporter, jadi tidak terasa" kata Ahsan pada konferensi pers pasca kemenangannya dan Hendra.

Penampilan Hendra/Ahsan sungguh memukau ribuan publik Istora Senayan, pada game pertama mereka bahkan unggul jauh meninggalkan Lee/Ko hingga 19-8.

Permainan sempat imbang saat Lee/Ko menyamakan kedudukan 15-15 di game kedua. Bahkan untuk pertama kalinya, Lee/Ko mampu memimpin perolehan skor menjadi 16-15. Serangan bertubi-tubi yang dihujankan Hendra/Ahsan ke pertahanan Lee/Ko membuat keduanya terus berlari meninggalkan lawannya tersebut hingga kedudukan match point 20-18.

Pengembalian Hendra yang salah diantisipasi Lee/Ko membuat poin kemenangan diraih oleh Hendra/Ahsan.

"Hari ini kami bermain cukup baik, sebelumnya kami sudah mempelajari permainan mereka bersama pelatih. Kami menerapkan permainan menyerang dari awal, defense lawan memang bagus dan tidak gampang mati" jelas Hendra.

Prestasi ini menyamai pencapaian tahun lalu dimana Indonesia juga meraih satu gelar lewat pemain tunggal putra Simon Santoso.

(Djarum Indonesia Open 2013) Hendra/Ahsan Selamatkan Muka Indonesia


6/15/2013
Source : badmintonindonesia.org


(Jakarta, 15/6/2013) Akhirnya satu tempat di final Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013 berhasil diduduki wakil Indonesia selaku tuan rumah. Pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menyelamatkan muka Indonesia setelah tiga wakil lainnya terhenti di semifinal hari ini.

Hendra/Ahsan melaju setelah mengalahkan pasangan Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov dengan pertarungan rubber game, 21-10, 20-22, 21-14. Menang mudah di game pertama, Hendra/Ahsan sempat keteran menghadapi dua pemain berpostur tinggi ini.

"Pada game kedua, pasangan Rusia ini mengubah pola permainan, kami banyak tertekan" kata Ahsan.

"Permainan lawan lebih keluar pada game kedua, mereka sudah in. Sayangnya kami belum siap akan perubahan ini, untung pada game ketiga kami lebih siap" ujar Hendra menambahkan.

Pada kedudukan 17-14 untuk keunggulannya, Ahsan sempat meminta pertolongan dokter pertandingan karena kelingking kanannya mengalami luka akibat tergesek karpet lapangan saat ia ingin mengambil bola.

Hendra/Ahsan masih menunggu lawannya di babak final besok, mereka akan bertemu antara dua pasangan Korea, Lee Yong Dae/Ko Sung Hyun atau Shin Baek Choel/Yoo Yeon Seong.

Berikut hasil pertandingan pemain Indonesia di babak semifinal Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013 :

Tunggal putra
Lee Chong Wei (1)(MAS) vs Dionysius Hayom Rumbaka (INA) 21-17, 21-14
Marc Zwiebler (GER) vs Tommy Sugiarto (INA) 21-17, 21-10

Ganda campuran
Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (4)(DEN) vs Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (2)(INA) 21-15, 21-14

Ganda putra
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (INA) vs Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov 21-10, 20-22, 21-14

(Djarum Indonesia Open 2013) Di Hadapan Publik Istora, Taufik Akhiri Karirnya


6/16/2013
Source : badmintonindonesia.org


(Jakarta, 16/6/2013) Taufik Hidayat akhirnya sampai di penghujung karir bulu tangkisnya. Setelah 17 tahun menjadi salah satu pemain nasional terbaik Indonesia, Taufik secara resmi mengakhiri karirnya di hadapan publik Istora Senayan sesaat sebelum dimulainya final Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013.

"Tak terasa sudah 25 tahun saya berkarir di bulu tangkis. Terima kasih atas semua dukungan yang telah diberikan kepada saya. Terima kasih untuk Djarum, PBSI, orangtua, istri, anak-anak saya dan semua fans yang tak henti-hentinya memberi dukungan. Semoga sepeninggalan saya bulu tangkis Indonesia semakin maju dan para pemain junior bisa meneruskan kejayaan bulu tangkis" kata Taufik.

Ajang Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013 menjadi turnamen terakhir bagi Taufik. Ia terhenti di babak pertarma dari Sai Praneeth dari India.

Pada kesempatan ini, PBSI memberikan piagam penghargaan kepada medali emas Olimpiade Athena 2004 ini sebagai salah satu atlet terbaik Indonesia. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan.

"Bagi saya, tidak ada yang namanya mantan juara, sekali juara adalah tetap juara selamanya. Once a champion,  always be a champion. Terima kasih Taufik dari bangsa dan tanah air Indonesia" kata Gita.

Taufik kemudian memberikan kenang-kenangan kepada PBSI berupa jersey yang sudah dibubuhi tanda tangannya serta karikatur Taufik dengan kalungan berbagai medali emas di lehernya. Selain itu Taufik juga memberikan raket terakhirnya kepada Jonathan Christie, sebagai bentuk simbolis penyerahan tongkat estafet kepada pemain muda selaku generasi penerus perjuangannya.