Selasa, 25 September 2012

[ MAKALAH ] KERANGKA KARANGAN


KERANGKA KARANGAN
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu Dra. Suryatun




                                                           
            Disusun Oleh :
 Kelompok 9
Kelas B
1.  Anggun Rahmasari             NIM : 111037
2. Irfan Fauzi                          NIM : 111043
 3. Laila Nurafifah                    NIM : 111044
 4. Mussanah                           NIM : 111055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI
2011     


PRAKATA
Assalamualaikum Wr.Wb

            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat-Mu ya Allah. Berkat rahmat dan hidayah-Nya serta bimbingan-Nya semata-mata, akhirnya penulisan makalah ini dapat selesai. Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan ke pangkuan Nabiyullah Muhammad, SAW.
            Makalah ini penulis susun guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Dan dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas, maka makalah yang berjudul “ kerangka karangan “ , ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu Dra. Suryatun selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia Sekolah Tinggi Agama Islam Pati.
2.      Segenap Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Pati.
3.      Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaiakan makalah ini.
4.      Semua pihak yang telah memberikan motivasi kepada penulis.
Penulis berharap dari makalah yang penulis susun ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca. Demikianlah makalah ini penulis susun, kritik serta saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk melengkapi makalah ini.       
Wassalamualaikum Wr.Wb
                                                                                                Pati, 31 Oktober 2011
                                                                                                Penulis
ii


KERANGKA KARANGAN

                I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu kerangka karangan yang ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dan topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka setidaknya ada beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apakah pengertian kerangka karangan?
2. Apakah manfaat kerangka karangan?
3. Bagaimanakah menyusun kerangka karangan?
4. Apa sajakah pola susunan kerangka karangan?
5.  Apakah syarat-syarat kerangka karangan?
1.3  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah berdasarkan rumusan masalah diatas adalah:
1. Agar kita dapat membuat kerangka karangan yang baik, benar dan logis.
1

2. Kita dapat membedakan mana yang gagasan utama dan mana yang gagasan tambahan.
3. Untuk menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau Iebih.
4. Untuk mengetahui pola susunan kerangka karangan.
5. Untuk mengetahui syarat-syarat kerangka karangan yang baik.
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kerangka Karangan
Secara singkat kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang ditulis.[1] Karena jarang sekali orang-orang yang langsung menuangkan ide-idenya atau isi pikirannya secara teratur, logis, dan sempurna di atas kertas sebelum menulis kerangka karangan itu dalam kertas. Kita harus membuat bagan dan rencana kerja agar mengalami perbaikan, dan penyempurnaan metode untuk membuat rancangan biasanya disebut dengan kerangka karangan atau outline.
Kerangka karangan menjamin suatu penyusunan yang logis dan teratur, serta penulis dapat membedakan mana yang gagasan utama dan mana yang termasuk  gagasan tambahan, kerangka karangan dapat membentuk catatan-catatan sederhana, tetapi dapat juga berbentuk pendektail dan kerja dengan sangat cermat.
2.2 Manfaat Kerangka Karangan
1. Untuk menyusun kerangka karangan secara teratur.
2. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.[2]
3. Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
4. Memudahkan penulis mencari materi.[3]

5. Menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.
2.3 Penyusunan Kerangka Karangan
Suatu kerangka yang baik tidak hanya sekali buat. Penulisan dalam menyusun kerangka karangan selalu berusaha menyempurnakan bentuk yang pertama. Langkah ini tidak mutlak harus diikuti oleh penulis-penulis yang sudah mahir, orang yang mahir menulis tulisan-tulisan yang kompleks atau dengan mudah menyusun kerangka karangan.
Pada dasarnya, untuk menyusun kerangka karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan kerangka.
Langkah-langkah untuk menyusun kerangka karangan adalah sebagai berikut:
          1.  Menentukan Tema dan Judul
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul  lebih pada penjelasan awal isi kerangka yang akan ditulis.
          2.  Mengumpulkan bahan                                
Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Salah satunya dengan cara mengumpulkan kliping-kliping masalah tertentu ( biasanya yang menarik bagi penulis ) dalam berbagai bidang dengan rapi. Banyak cara yang digunakan dalam mengumpulkannya, dan masing-masing penulis mempunyai cara tersendiri yang sesuai dengan tulisannya.[4]
           3.  Menyeleksi Bahan
Agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan, Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. Berikut ini petunjuk-petunjuknya:
a. Catatlah hal-hal penting.
b. Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
c. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah
                      4.  Membuat Kerangka
Langkah selanjutnya adalah membuat kerangka. Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.
5.  Mengembangkan Kerangka Karangan
Proses pengembangan kerangka karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan. Pengembangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat.[5]
2.4  Pola Penyusunan Kerangka Karangan
Untuk memperoleh suatu susunan kerangka karangan yang teratur biasanya di gunakan beberapa tipe susunan, pola alamiah dan pola logis.

1.    Pola Alamiah
Suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata.[6] Oleh karena itu, susunan alamiah dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:
a. Urutan ruang ( sposial ).
b. Urutan waktu atau urutan kronologis.
c. Urutan topik yang ada.
2.  Pola Logis
Merupakan unit-unit karangan berurutan sesuai dengan pendekatan logika atau pola pikir manusia. Urutan susunan logis, dibagi berdasarkan:
a. Urutan klimaks dan anti klimaks.
b. Urutan umum-khusus.
c. Urutan sebab-akibat.
d. Urutan proses.
2.5  Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik
 1. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.
              2.  Tiap unsur dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.
   3.  Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga    rangkaian ide atau pikiran itu tergambar jelas.[7]
4. Harus menggunakan pasangan simbol yang konsisten.


III.  SIMPULAN
Setelah penulis meyelesaikan pembahasan tentang “ Kerangka Karangan “, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa :
1.  Setiap kita membuat suatu topik kita memerlukan kerangka karangan agar kita dapat   membuat kerangka karangan secara teratur, logis dan sistematis.
2. Setiap membuat kerangka karangan harus melalui tahapan atau langkah-Iangkah agar rencana pembuatannya bisa teratur dan mudah sehingga memudahkan penulis untuk membuat kerangka karangan tersebut.
3.    Kerangka karangan secara garis besar adalah suatu rencana yang memuat garis-garis besar suatu  karangan yang akan dikerjakan.
4. Dengan pembuatan kerangka karangan penulis dapat menghindari terjadinya penggarapan sebuah topik  sampai dua kali atau Iebih. Sehingga kita perlu mengevaluasi setiap topik yang akan dikerjakan.
5. Dalam penyusunana karangan karangan kita dapat memakai berbagai pola. Pola penyusunan alamiah maupun pola penyusunan logis.

6


IV.      REFERENSI

Ade.  2009. “ Membuat Kerangka  Karangan”. ( online ),
( http://adegustiann.blogsome.com , diakses 07 Oktober 2011 )
Aziz,  Abdul. 2009. “Kerangka Karangan”. ( online ),
( http://azizturn.wordpress.com , diakses 07 Oktober 2011 )
Eziekim.  2009. “Kerangka Karangan”. ( online),
(  http://enziekim.wordpress.com , diakses 07 Oktober 2011 )
Keraf,  Gorys.  1997.  Komposisi.  Flores : Nusa Dua.
Rumanigsih, Endang. 1993. Bahasa Indonesia. Semarang : CV.Triadan Jaya.




[1] Gorsy Keraf. Komposisi. ( Flores : Nusa Indah, 1997 ) hlm. 132.
[2] Endang Rumaningsih. Bahasa Indonesia. ( Semarang : CV. Triadan Jaya, 1993 ) hlm.144.
[7] Gorsy Keraf. Komposisi. ( Flores : Nusa Indah, 1997 ) hlm. 152.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar